Sunday, October 23, 2011

Éclair. Pagi Terakhir di Rusia.

Seandainya bisa, aku ingin terbang bersamamu dan burung-burung di atas sana. Aku ingin terus duduk di bawah teduhnya pohon-berbagi éclair, ditemani matahari dan angin sepoi-sepoi. Aku ingin terus menggenggam jari-jemarimu, berbagi rasa dan hangat tubuh-selamanya.

Sayangnya, gravitasi menghalangiku. Putaran bumi menambah setiap detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus terbakar, tanpa terasa waktu kita pun tidak tersisa banyak. Semua terasa terburu-buru. Perpisahan pun terasa semaikn menakutkan.

Aku rebah di tanah. Memejamkan mata kuat-kuat karena air mata yang menderas "Aku masih di sini," bisikmu, selirih angin sore. Tapi aku tak percaya. Bagaimana jika saat aku membuka mata nanti, kau benar benar tiada?

Prisca Primasari.

No comments:

Post a Comment