Untuk sebab sedih tempo hari. Saya sudah sampai di tingkat tidak merasakan apa-apa pada siapa-siapa atau pun kepada apa. Kemajuan.
Monday, December 23, 2013
Sunday, December 22, 2013
Saya bukan mau mengiyakan apa kata seseorang yang bilang, 'mungkin jatah bahagiamu sudah habis beberapa waktu lalu, atau termakan orang lain yang tidak sengaja melintasimu'.
Saya tidak mau mengiyakan. Sungguh.
Tapi.. pergi kemana bahagia saya?
Bukankah setiap hal sudah dibagi dengan baik oleh Tuhan bagi setiap orang? Bukan, bukan. Saya tidak menyalahkan Tuhan.
Mungkin.. iya, bahagianya tidak sengaja termakan orang yang melintasi saya.
Wednesday, November 27, 2013
Friday, May 31, 2013
31.5.13
Sudah lama saya tidak pernah pulang.
Jadi, apa kabar?
Saya? Bohong kalau baik-baik saja.
Saya tidak baik-baik saja.
Saya paham benar, untuk sampai di titik paling tinggi, saya mesti naik per-anak tangga.
Atau saya akan terjatuh dengan memaksa melangkahi sepuluh anak tangga, dan tidak melihat puncak sama sekali.
Seperti kata seorang teman, kalau dalam satu lompatan saya sudah tiba di titik paling tinggi, saya tidak bisa ada di titik yang lebih tinggi lagi.
Maka itu, jangan memaksakan langkah untuk menuju ke puncak. Satu demi satu. Atau saya terguling, jatuh, makin jauh.
-
Barusan saya menghibur diri sendiri.
Saya masih kecewa.
Sayang, kecewa tidak membantu saya menambah langkah.
-
Saya tidak berhenti, sampai di titik paling tinggi.
Jadi, apa kabar?
Saya? Bohong kalau baik-baik saja.
Saya tidak baik-baik saja.
Saya paham benar, untuk sampai di titik paling tinggi, saya mesti naik per-anak tangga.
Atau saya akan terjatuh dengan memaksa melangkahi sepuluh anak tangga, dan tidak melihat puncak sama sekali.
Seperti kata seorang teman, kalau dalam satu lompatan saya sudah tiba di titik paling tinggi, saya tidak bisa ada di titik yang lebih tinggi lagi.
Maka itu, jangan memaksakan langkah untuk menuju ke puncak. Satu demi satu. Atau saya terguling, jatuh, makin jauh.
-
Barusan saya menghibur diri sendiri.
Saya masih kecewa.
Sayang, kecewa tidak membantu saya menambah langkah.
-
Saya tidak berhenti, sampai di titik paling tinggi.
Monday, February 25, 2013
Sebentar lagi, selangkah lagi.
Sebentar lagi saya tiba di gedung yang lebih tinggi.
Gedung yang sama, yang kamu tempati.
Saya pernah berjanji untuk tidak lagi menyebut kamu di sini.
Sayang, cuma kata kamu yang bisa saya tempati.
Sebentar lagi.
Saya tidak menepati janji, tapi bisakah kamu tunjukkan apa yang mungkin saja terjadi?
Sebentar lagi saya tiba di gedung yang lebih tinggi.
Gedung yang sama, yang kamu tempati.
Saya pernah berjanji untuk tidak lagi menyebut kamu di sini.
Sayang, cuma kata kamu yang bisa saya tempati.
Sebentar lagi.
Saya tidak menepati janji, tapi bisakah kamu tunjukkan apa yang mungkin saja terjadi?
Subscribe to:
Posts (Atom)