Saturday, July 28, 2012

28.7.12

Atau, semua ini karma atas kesan pertama yang kikuk? Dan pada seluruh cerita, hanya pada kata yang lepas dari gugup.
Lagi-lagi yang muncul adalah perasaan-tidak-tahu-harus-berbuat-apa. Saya gugup, asal kamu tahu. Ingin saya, saya mampu membalikkan kepala dan membalas sapa.

Friday, July 27, 2012

Hari akan terlihat baik, bila setiapnya mata saya mendapat bentuk Biru. Tapi tidak, bila sikap Biru tetap membuat saya jadi biru.
"Kamu tahu?" "Apa?" "Aku ketakutan, waktu kamu tiba-tiba datang." "Aku tahu." "Lalu?" "Pura-pura tidak tahu."

Thursday, July 26, 2012

"Hei, jangan berlaku seperti kamu tidak pernah peduli seperti itu!"
"Aku panggil kamu Biru saja, ya?" "Kenapa Biru?" "Karena kamu, dulu pernah lebih mengagungkan Biru dibanding abu." "Hanya karena itu?" "Tidak, karena inisial B dari Biru akan sama dengan nama tengahmu."

Wednesday, July 25, 2012

Boleh tidak, kalau saya berharap atas "When you think
about someone alot; It's because that
individual was thinking about you first." pada kenyataan yang kadang tabu untuk diharapkan?
Konspirasi macam apa yang tengah dikerjakan semesta? Setiap satu di kiri-kanan saya seperti begitu mudah menemukan bentuk Biru pada layarnya. Sedang saya? Sebesar apapun inginnya, tidak juga saya mendapati dia ada dekat saya. Dan sebaliknya. Tidak muncul pertanda apa juga, tiba-tiba tiba dia di ujung mata saya.

Friday, July 13, 2012

Untuk kamu. Suatu saat nanti, bila kamu yang saya tuju mampu mencapai tulisan ini.

Suatu saat nanti, bila kamu yang saya tuju mampu mencapai tulisan ini.

Pernahkah terlintas di pucuk kepalamu, alasan bagimu hilang dari jangkauan saya?

Suatu saat nanti, bila kamu yang saya tuju mampu mencapai tulisan ini.

Pernahkah terlintas di pucuk kepalamu, bagaimana bentuk hati saya setelah kehilangan kontak atas kamu?

Suatu saat nanti, bila kamu yang saya tuju mampu mencapai tulisan ini.

Pernahkah terlintas di pucuk kepalamu, apa yang terjadi kepada saya bila tidak ada lagi arah sepertimu yang mampu saya tuju?

Suatu saat nanti, bila kamu yang saya tuju mampu mencapai tulisan ini.

Satu, beri saya satu alasan atas apa yang terjadi pada saya dengan atau tanpa hilangnya kamu dari jangkauan saya. Atas tingginya intensitas munculnya gambaran atasmu di dalam kepala saya.



Padahal, tak secuil jari pun pernah saling bertaut.

"Seorang anak yang memiliki kedekatan hubungan dengan ayahnya, akan memiliki emosi yang lebih stabil saat dewasa nanti. Akan lebih siap dalam menghadapi tekanan hidup. Dan, khususnya untuk anak perempuan, ada banyak hal yang bisa mereka dapatkan dari ayah mereka, mereka mempelajari pria dari mengamati ayah mereka, dan mendapatkan rasa percaya diri dari bagaimana ayah mereka memperlakukan mereka. Penting bagi mereka untuk merasa dicintai ayah mereka." -Dahlian. Promises, promises. 307.

Tidak pernah secuil jari pun saling bertaut, lalu bagaimana rindu dan cemburu mampu memburu?