Friday, January 8, 2016

tidak penting. maaf ya. skip aja postingan yang ini. gausah dibaca.

halo!
wah sudah lama ya saya tidak kembali. iya, berkali-kali bilang kalau sudah lama tidak kembali, berjanji mau menulis kembali tapi kenyataannya nol. saya tetap tidak kembali.
saya sudah melewati banyak cerita btw, sejak dahulu saya sering muncul ke sini.
iya, kan dulu saya ngga gila oppa dan dedek-dedek gemas korea. sekarang gilanya saya makin-makin aja :(
saya mau ranting sembarangan saja, boleh ya?

saya sudah hampir masuk semester 6 sekarang uuwuwuuwuuw. sudah tua ya. sudah sangat lama, sejak dulu saya masih pusing soal Biru. HAHAHAHAHAHA. apa sih yu, biru biru lagi.
btw beberapa bulan yang lalu saya masih sempat kontak sama Biru, tapi ya begitu. tetap abu-abu wqwq. saya bohong kalau saya melihat Biru di kampus, padahal juga tau dari seorang teman kalau ternyata Biru masih ke kampus, masih menunggu panggilan buat bekerja. Biru maafin ayu ya, cuma mau cari alasan menyakan kabar aja, ngga bermaksud apa-apa :")
terus sekarang saya ngga punya siapa-siapa untuk digalaukan. selain karena terlalu sibuk menangisi lelaki-lelaki koriya yang tidak nyata itu (nanti saya ceritakan di bawah), memang tidak ada lelaki baru di hidup saya yang bisa digalaukan :( gimana dong ya :( sedih :( kapan dapat jodoh kalau begini caranya :(
saya baru saja selesai uas semester 5 loh. maunya sok ngambis seperti anak-anak yang lain, belajar sampai pagi biar dapat nilai A berjejer di transkrip. memang belajar sampai pagi sih saya, tapi karena saya yang kelewatan males aja ngga belajar dari jauh-jauh hari. ngga bisa jadi anak ambisius :| tapi ya, walaupun saya masih males kelewatan, untuk semester ini saya usaha kok :< jadi ya, doakan saja ya bisa dapat hasil yang baik :") hari senin kemarin saya baru saja mengumpulkan proposal metopen. iya, metodologi penelitian yang di kampus saya sistemnya dilanjutkan menjadi proposal skripsi. HAHAHAHAHAHA KOK UDAH SKRIPSI AJA W SUDA TUA. saya tidak berharap banyak sih, berhubung itu proposal baru selesai jam 3 pagi hari senin itu juga. tapi kata seorang teman, 'ya siapa yang tau sih, berdoa yang baik dong biar diterima', begitu katanya. aamiin ya :")
btw semester 6 juga jatah saya berangkat kkn besok. sore tadi saya di-pm teman lama, diajaki masuk ke kelompok kkn dia. di riau. terus saya minta ijin ke kakak, hasilnya saya mau ditutuki sama kakak wqwq. hawa-hawanya saya kkn di sini-sini aja nanti deh :|

sudah ah soal kuliah. saya mau cerita soal lelaki-lelaki korea saya aja sekarang. sekarang saya punya 3 (well, plus satu. karena yang ini efeknya ke hati masih belum stabil). oke, mari kita mulai :) /ambil ancang-ancang 30 meter/

  • Park Chanyeol
dia satu yang saya gilai sejak dulu sekali. sejak..... awal 2013, kalau tidak salah? iya, dia salah satu alasan saya terjebak di dunia abang abang korea ini dan tidak bisa keluar lagi ;^; tapi saya mau mengakui satu hal. sesungguhnya, perasaan saya /entah kenapa/ sudah tidak sebesar dulu masa. jadi beberapa hari lalu diumumkan kalau canyol ini akan ke jakarta (well technically the boys are going to tangerang, not jakarta) bulan depan. melanjutkan rangkaian konsernya. tapi saya tidak merasakan hype sebesar dulu. deg-degan saja engga waktu kabar tentang konsernya muncul. padahal tahun 2014 lalu saya sampai teriak kemudian lari-lari keliling ruang tamu sampai kepleset keset waktu tau dia bakal datang. iya sih, tahun lalu saya sudah ketemu dia. atau karena.... lelaki ini sudah kehilangan peletnya ya :| peletnya sudah usah. butuh diupgrade.
ngomong-ngomong selama ini saya panggil dia canyol. (kadang sayang sih, biar terlihat akrab. wqwq). kalau ditanya kenapa, kalian semua mesti dengar suaranya. lihat tinggi badannya. dan tau bagaimana dia bisa menjadi tampan dan jelek dan lucu dan garing dan galak dan gemas :(
  • Lee Jihun
yang ini dedek. eheheheheheheheheheh. saya punya simpanan dedek-dedek. ehehehehehe. sebenarnya dia punya stage name, woozi. tapi saya suka panggil dia jihun, nama aslinya :(
dan sebenarnya belum lama saya kenal /cih kenal/ jihun. baru sekitar...... 5 bulan? tapi saya sudah begini sama dia :( saya kenapa begini murah ya :( dan kalau kalian tau, semua orang bertanya-tanya kenapa saya nyangkut sama yang begini HAHAHAHAHAHA. bagaimana tidak kalau jihun jihun ini bentuknya macam anak sd, kecil pendek dan semua orang bilang dia gemas. sedangkan canyol tinggi dengan suara berat dan segala uborampe lelaki dewasa. tapi ya bagaimana. namanya juga perasaan kan. kalau sudah begini saya bisa apa :( saya ngga mau menceritakan tentang group dia atau peran dia di group seperti apa kok, hal-hal seperti itu sudah banyak di google. saya ngga mau ikut-ikutan, biar orang lain saja. saya cuma mau bilang. saya bukan suka gemasnya dia atau apa. saya juga ngga seperti umumnya fans jihun, yang biasanya penuh dengan perempuan-perempuan cantik dan polos dan lugu dan baik-baik yang mengelu-elukan bagaimana lucu dan menggemaskannya jihun :( engga :( i adore the way he works. he works so hard like there's no tomorrow, like that is the only time he could shows his ability to everyone because if he don't there won't be any chance left. i love how he leads everyone in his team, even if he isn't the one who held the responsibility. i love his devilish laugh that you could hear every time he fooling around with the other guys. i just like everything about him and you don't have any idea how huge my feelings for him are. and you know..... even if he's 164 cm, he still bigger and taller than me so if you going to say that he is tiny and cute and everything. nope, he's not.
......there's something that i want to tell you anyway, i feel like he'll makes a great partner for me if he (or someone like him) ever comes to my life. ehe. ehehehehehehehe. yes, i prefer jihun than canyol if i have to choose. ehehehehe.






ugh.
sudah ya.
sudah terlalu panjang saya meracau.
semoga tidak ada yang tiba-tiba mengira blog ini didedikasikan untuk mas-mas korea dan sebagainya.
tidak kok, sekali ini saja. saya cuma mau cerita ke sana-sini.
dadah~

Thursday, April 2, 2015

Uhm, hai.

Bukan mau bicara banyak-banyak, karena saya masih terjebak di kenyataan dan bayang-bayang oppa.
Barusan saya habis berputar-putar dari twitter, ask.fm, youtube, bahkan facebook. Saya kebingungan, saya butuh bacaan /atau tontonan/ tapi saya masih terlalu malas mengambil buku-buku yang tertumpuk di lemari. Atau untuk membaca handout kuliah, materi uts minggu depan. Iya saya ada ujian minggu depan nanti. Doakeun. :")
Lalu.. kembali pada saya kebingungan dan butuh bacaan. Saya baru kepikiran, dan ingat kalau selama ini saya punya blog. Blog yang sudah tidak pantas saya aku sebenarnya, sejak tidak tersentuh kecuali september tahun lalu. Sejak tidak banyak berubah dalam dua tahun ini. Iya, saya lupa kalau punya blog :< jahat ya. Maafkan, saya tidak punya bahan nyampah sejak lupa dari Biru :") Biru :") apa kabar kamu, Ru? Eh tapi saya sudah berhenti menyimpan Biru dalam hati, sekarang saya punya Hijau :>

rambutnya hijau, iya itu hijau. peletnya baru kuat-kuatnya sejak beberapa bulan terakhir. dipasang di rambut sepertinya. (cr. charmander)

Sesungguhnya sampai di tombol enter sebelum kalimat ini, saya masih kebingungan mesti menulis apa. Dan lagipula, saya tidak pernah menulis hal macam ini di sini. Yang saya bicarakan cuma Biru, dan segala kalimat menye yang saya tulis buatnya. Ini pertama kalinya! Kasih saya selamat, siapapun :")

.......ini saya masih bingung mau nulis apa.

Mungkin kalau ada yang tiba-tiba ingat saya punya blog dan datang ke sini ((kalau ada)) siapapun itu akan bilang /ini anak kenapa muncul lagi nulis beginian pula curhat kali ya/ ya. Iya kok saya mau curhat. Saya tidak tahu kenapa, tapi saya jadi overly sensitive hari ini. Disenggol sedikit sakit hati. Tuhan maafkan, udah tua masih tidak bisa jaga hati :" tapi iya, tadi saya sakit hati perkara masalah sepele di kampus. Lalu kata seorang teman /pms kali gitu mah/. Bisa jadi. Tapi sayangnya saya tidak sedang ada pada masa itu. Mungkin ada sesuatu yang salah dengan kepala dan perasaan saya, sejak lama.
Bukan itu sih, saya mau bilang, saya masih menuliskan 'menulis' sebagai hobi di segala formulir yang memberikan kolom hobi. Nyatanya saya sudah tidak pernah menulis lagi. Menulis as in menulis seperti ini, bukan menulis di lembar kerja laporan praktikum atau menulis materi kuliah di binder yang sudah abu-abu kena debu itu. Jauh sebenarnya, dari punya hobi menulis. Selama ini saya cuma menuliskan apa yang ada di kepala, saya tidak pernah bisa menulis dalam struktur yang terarah. Saya tidak bisa menulis fiksi, karena pada akhirnya saya tidak bisa menemukan akhir untuk tulisan tersebut. Tidak perlu bilang dua kali, saya juga tahu tulisan ini tidak punya arah.
Beberapa tahun lalu saya punya satu teman ini /sekarang masih berteman, cuma sudah tidak bertemu sejak tahun lalu/ yang selalu bilang bahwa, orang seperti kita (dia dan saya) menulis memang buat pelarian. Melarikan diri dari kenyataan, yang tidak bisa kita buat sendiri. Jadi, kalau kamu (saya) berhenti menulis, mungkin kamu sudah bisa berteman baik dengan kenyataan. Kamu nyaman dengan kenyataanmu. Begitu katanya. Saya sendiri selalu mengiyakan kata-kata itu, kecuali pada pernyataan terakhir yang bilang bahwa seseorang akan berhenti menulis ketika dia nyaman dengan kenyataannya. Tidak. Saya masih bermusuhan dengan kenyataan. Kenyataan terlalu jahat, bahkan buat ditulis di sini.
Kenyataan banyak mempermainkan saya sejak berapa bulan terakhir. Sejak yang itu, itu, itu, dan itu yang lain lagi. Saya nggak mau curhat tentang masalah saya di sini kok, jangan takut baca sampahan saya :"). Tapi saya sudah berhenti jauh sejak masalah belum tertarik untuk mempermainkan saya sih. Segala hal dari malas, tidak sempat, tidak punya bahan, dan lain-lain pernah saya jadikan alasan kenapa saya tidak menulis lagi. Hingga saya membuka blog lagi sejak berhenti menangis beberapa waktu tadi, mungkin saya harus kembali menulis lagi. Untuk menguatkan hati dan mengingatkannya bahwa ia masih punya kepala, untuk saya belajar lagi bagaimana menulis dengan struktur yang tertata, dan mungkin untuk mencatat segala apa sampai saya menemukan akhir bahagia. Tidak seperti setiap fiksi saya yang bahkan akhiran saja tidak punya. Ya walaupun saya tidak benar-benar percaya pada akhir yang bahagia.

.....tadi saya kepikiran sesuatu untuk dituliskan di akhir, tapi kemudian saya lupa. Bah.

Beneran lupa. Ya sudah lah ya. 23:03, sejak 22:18 saya mulai menulis ini semua.

Tuesday, September 2, 2014

Hold yourself and heart, D. Kamu tidak mau terjebak di hal yang sama lagi, kan? Jangan jadi lemah, jangan.

Sunday, August 17, 2014

Bukan apa-apa. Saya hanya lelah. Yang diperparah oleh ketakutan.
Iya, saya takut.
Bahkan pada seorang yang kini lebih dari dekat, makan waktu lama untuk saya menghapus jarak. Terlebih, segala ini terjadi terlampau cepat.
Takut. Saya takut.
Sesungguhnya bukan salah siapa-siapa atas rasa takut saya.
Saya sendiri, malah.
Karena sesuatu ini, jadi sesuatu yang sama di depan yang lain.
Bukan sebab saya saja.

Adiksi. Mungkin ia mengadiksi. Atau saya yang kelewat lemah, semudah itu teradiksi.

Saturday, August 16, 2014

tadinya saya mau pulang. iya, ini saya pulang.
tadinya juga mau bicara. bicara panjang lebar ke kiri lalu ke kanan, ke atas lalu ke bawah, ke hutan lalu ke pantai.
cuma saya masih belum menemukan alasan yang tepat untuk menulis lagi, dan kalimat yang tepat untuk saya bercerita.