Saturday, November 26, 2011

Chairil Anwar's.

HAMPA

kepada sri
Sepi di luar. Sepi
menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak
bergerak
Sampai ke puncak. Sepi
memagut,
Tak satu kuasa melepas-
renggut
Segala menanti. Menanti.
Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi
mencekik
Memberat-mencekung
punda
Sampai binasa segala.
Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan
bertempik
Ini sepi terus ada. Dan
menanti.


DOA

kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut
namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh
seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di
kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di
negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943


SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari
warna pelangi
Kau depanku bertudung
sutra senja
Di hitam matamu
kembang mawar dan
melati
Harum rambutmu
mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam
dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam
jiwa
Dan dalam dadaku
memerdu lagu
Menarik menari seluruh
aku
Hidup dari hidupku, pintu
terbuka
Selama matamu bagiku
menengadah
Selama kau darah
mengalir dari luka
Antara kita Mati datang
tidak membelah

No comments:

Post a Comment