Tuesday, September 20, 2011

Kata yang tak teracuhkan.

Yang menyenangkan dari hal ini adalah, dia lebih baik dari seorang teman meski tak lebih baik dari seorang yang lebih dekat.
Kau bisa saja membuncahkan segala pada batang tenggorokmu, namun kau takkan pernah mendapat balasan darinya.
Tapi jangan pernah lupa, bahwasanya tak semua tanda tanya pada otakmu membutuhkan titik. terkadang yang ia perlukan cukup sebuah koma.
Tidak semua tanyamu membutuhkan jawaban. Satu waktu dia hanya memerlukan pelampiasan. 
Dan pada hal itulah aku menggali, menemukan komaku.
Meletakkannya dalam saku pada hati, dan mengubur semua kata pada lubang sisa galian.
Dan saat ini, aku tengah menggali. Dalam. Begitu dalam. Bukan untuk koma, hanya tanda tanya.
Isi kepalaku bilang, aku masih punya tanda tanya. Namun dalam entah berapa kali dua puluh empat jam ini, hati tak kunjung bertemu dengannya.
Atau, aku harus berlari? Lalu terbang. Mengambil ancang-ancang, dan menangkap tanya yang berterbangan.

No comments:

Post a Comment