Di jendela yang masih basah di sesaat
setelah rintik-rintikan awan reda, kutulis
namamu dengan menyeretkan satu jariku
perlahan-lahan. Entahlah, sepeninggalanmu
aku jadi gemar melakukan hal-hal unik, yang
bisa aku tulis terus menerus.
http://zarryhendrik.tumblr.com
No comments:
Post a Comment