Thursday, March 1, 2012

Patah hati, lagi? Bukan. Bahkan tidak terbentuk, bagaimana patah?

Angka digital di sudut layar sudah membentuk 21 setelah 22. Waktunya tidur, seharusnya. Sayang, tiga 24 jam ini perlu waktu lama untuk itu.

Bukan. Bukan atas patah hati aku seperti ini. Apa coba yang membuat patah? Seperti kata mereka, bukan? Sendiri itu, tidak perlu memindah langkah. Terlebih hatinya bertemu patah.

Cuma seperti ada yang hilang, kau tahu? Bukan, bukan patah hati, aku bilang. Hilang. Aku berhenti menelan sejumlah perkara, aku masih tetap mencoba berhenti menutup pintu hatinya rapat-rapat. Membuang kuncinya jauh-jauh, dalam-dalam di pedalaman. Tapi, ya, aku kembali ke kebiasaan lama.
Setiap hal seperti tidak perlu peduli.
Seperti kehilangan, ditinggalkan.
Atau kesepian?
Tapi atas apa pula siapa coba?

No comments:

Post a Comment