Wednesday, June 1, 2011

Tidak lagi. Atau paling tidak, untuk saat ini.

Masih 1 Juni 2011, dan sekarang jam di ponselku menunjukkan waktu pukul 7:39.
Aku baru saja kehilangan mood mengerjakan pekerjaan rumah dari guru kimiaku, Ibu Tini Tedjowati.
Dan seperti biasa, aku selalu meletakkan ponsel di samping tempat aku belajar dalam keadaan memutar suatu lagu. Beberapa kali perhatianku teralihkan dari pekerjaanku ke ponselku ketika dia mulai memainkan rangkaian nada dan melodi yang, ah, entah kenapa menciptakan suatu beban yang berat dan begitu saja masuk ke dalam dadaku. Berat. Benar-benar berat.
Dan aku rasa nada dan melodi itu harusnya tidak aku temui dulu hingga tubuh&perasaan&akalku sudah cukup kuat untuk berteman kembali dengan kenyataan.
Dan itu berarti tidak ada lagi Bulan yang Sama tidak ada lagi How does it feels tidak ada lagi When you're gone tidak ada lagi Ada yang Hilang tidak ada lagi Alasanku tidak ada lagi Complicated tidak ada lagi Because of you tidak ada lagi Different Summers tidak ada lagi Fall for you tidak ada lagi Grenade tidak ada lagi Just the Way you're tidak ada lagi Love Story tidak ada lagi Marry you tidak ada lagi More than Word tidak ada lagi Talking to the Moon tidak ada lagi Teardrops on My Guitar tidak ada lagi Two is Better than One tidak ada lagi When you Love Someone tidak ada lagi You Belong with me tidak ada lagi Your Call tidak ada lagi Until you're mine. Sampai organ tubuhku bisa menerima kejutan darimu.
Menyedihkan. Apa? Aku menyedihkan. Iya, aku tahu aku menyedihkan. Lalu apa masalahmu?
Baik, ini sudah cukup. Cukup. Aku harus pergi, memasukkan oksigen ke dalam darahku dan melepaskan ikatan karbon dioksida dalam dadaku.
1 Juni 2011, 8:09.

No comments:

Post a Comment