Friday, January 27, 2012

Dua, dua kali. Satu. Empat, tiga kali.

Mungkin 8.00.

Datang. Ya, datang. Dengan hitam-hitamnya, ya, seperti dulu, terakhir aku melihatnya. Sama. Bagaimananya juga. Seperti abu. Tiba-tiba ada, menyebar oleh kata. Datang. Segan, mungkin, ya. Datang, setelah lama menghilang. Tidak berkabar. Atau, malu? Pakai dua telapakmu, tutupkan ke tiap jengkal kulit wajahmu. Jangan lupa, pejami pula dua matamu.

Tidak ada. Tidak ada sapaan, pula omongan. Diam. Ke aku, tentu saja.

Mungkin 10.30.

Dia yang dulu, kelihatan lagi. Dia masih bergidik, bertatap pada yang kerap aku sebut lucu. Lucu, apa coba yang membuat makhluk kecil ini ditinggal lari.

Embun hampir jatuh, dia menemu aku di tepian jalan beraspal. Pula kolam. Bukan, bukan cuma aku. Kami, sebenarnya. Masih kaku, ke aku. Lalu muncul lagi, dia yang dulu. Tawa nakalnya, sekarang di depanku, rindu. Ya, aku rindu. Meski tak pernah jadi satu.

H. 4,21.

Hello, I'm D. Yes, D. I prefer D than A.
It's my first, after a long while, rite?
Missing me, eh?

The words were disappeared from my head.
Just wait, 'till they're coming back, k? :))))

Friday, January 20, 2012

8: 18.

"It's 20.1.12, right? Today's the last day, right? Good luck, hey you there, for the result. ☺"

No. Nothin.

Tweet ID: blablablablablablabla.
There is no way to undo this action.
The DM will be deleted from both the sender's
outbox and receiver's inbox.

Also deleted from memory, eh?

Tuesday, January 10, 2012

10.1.12, 8.08

Halo, kamu. Mencariku, di sini?
Ah, tidak. Aku tiada hilang terlebih menghilang. Aku, kehilangan.

Monday, January 9, 2012

A-ba-i-kan.

"Good 9.1.12 morning! Good luck, hey, you there!☺"

Sudah, bukan? Itu yang dari aku. Oh, sama-sama.

Sunday, January 1, 2012

Abaikan. Aku saja tidak mengerti.

Halo. Ini masih beberapa waktu sebelum tahun baru, dan saya sudah sembunyi. Dengan selimut bergaris, dengan bantal, dengan guling. Dari riuh-ramai di luar sana. Ya, tanpa bertemu visual, cukup mencipta semacam ketakutan di kiri-kanan. Terlebih dengan kondisi seperti ini.

Tidak tahu.
Saya tidak tahu apa yang terjadi atas aku.
Yang saya mengerti sekarang hanya saya perlu menangis. Atau tertawa. Atau bercerita ke manusia lain, yang mengerti.

Aku tidak tahu.
Ada sesuatu yang salah dalam aku, atau setiap hal memang tiba-tiba menjadi datar.
Mungkin cuma aku, yang menganggap tayangan hiburan tadi, setiap orangnya berubah sama sekali.
Atau memang, kemampuan dunia mengubah rasa sesak menjadi tangis, berkurang menjadi habis.

Halo, dunia.
Tidak tahukah ada ngeri muncul di sini? Tidak bisakah berhenti memperbesar kadarnya pada aku?

Terlambat, dunia sudah berputar. Ah. Halo, 2012. Halo, hari minggu. Halo, 1 Januari. Aku pamit pulang.