Thursday, July 21, 2011

Untitled.

We come to love not by finding a perfect person, but by learning to see an imperfect person perfectly. -Anonymous

In the end you always go back to the people that were there in the beginning. -Dawson's Creek

Wishing only wouldn't make that much of a change; it's believing that does all the work. -Selam Mussie

What makes this life beautiful isn't where, what, who, or anything we are; but with who we are. -Dyah Ayu Maulidya F.

Love isn't about "how you'll makes me smile?" but "this is my way to make you smile." -Dyah Ayu Maulidya F.

The Man who Can't be Moved. The Script.

Going back to the corner where I first saw you
Gonna camp in my sleeping bag, I'm not gonna move
Got some words on cardboard, got your picture in my hand
Saying if you see this girl can you tell her where I am

Some try to hand me money, they don't understand
I'm not broke I'm just a broken hearted man
I know it makes no sense, but what else can I do
How can I move on when I've been in love with you

'Cause if one day you wake up and find that you're missing me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet
And you'd see me waiting for you on the corner of the street

So I'm not moving
I'm not moving

Policeman says son you can't stay here
I said there's someone I'm waiting for if it's a day, a month, a year
Gotta stand my ground even if it rains or snows
If she changes her mind this is the first place she will go

'Cause if one day you wake up and find that you're missing me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet
And you see me waiting for you on the corner of the street

So I'm not moving
I'm not moving
I'm not moving
I'm not moving

People talk about the guy
Who's waiting on a girl, oh whoa
There are no holes in his shoes
But a big hole in his world

Maybe I'll get famous as the man who can't be moved
And maybe you won't mean to but you'll see me on the news
And you'll come running to the corner
'Cause you'll know it's just for you

I'm the man who can't be moved
I'm the man who can't be moved

'Cause if one day you wake up and find that you're missing me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinking maybe you'll come back here to the place that we meet
Oh, you see me waiting for you on a corner of the street

So I'm not moving
('Cause if one day you wake up, find that you're missing me)
I'm not moving
(And your heart starts to wonder where on this earth I could be)
I'm not moving
(Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet)
I'm not moving
(Oh, you see me waiting for you on a corner of the street)

Going back to the corner where I first saw you
Gonna camp in my sleeping bag, I'm not gonna move

Wednesday, July 20, 2011

Semacam Kisah Masa Lalu.

Kamis, 10 Desember 2009. 16:20 WIB.
Hanyalah sebuah kisah yang menyayat hati.
Baru saja saya melihat sepasang bapak dan ibu dengan wajah yang terlihat berseri-seri saling bergandengan tangan untuk saling membantu menyeberang jalan. Masih dengan mimik yang sama, bapak itu melambai-lambaikan tangan ke kiri-kanan bak pejabat yang sedang melangkah diantara rakyat-rakyatnya dengan ibu yang mengikuti tepat disampingnya. Awalnya saya pikir bapak dan ibu itu sedang ber-nostalgia mengenang masa mudanya. Tapi ternyata tidak, bapak itu bukanlah seorang pejabat negeri ini dan tidak sedang mengenang masa-masa mudanya. Jiwa bapak ibu ini menderita didalam raganya. mungkin saja bapak ini telah lama ingin membahagiakan istrinya, ibu itu. Ingin memiliki banyak uang dan terkenal sehingga beliau bisa mempunyai keluarga yang bahagia. Ya, cinta memang buta dan bisa jadi penyebab seseorang menderita. Ibu, bapak. semoga cinta kalian abadi. Dan satu lagi, semoga nantinya bapak bisa membahagiakan ibu. mungkin nanti, atau besok di alam sana.

Tertangkap Mata, dan Terekam pada Ingatan.

"Bukan berarti gue selalu mencoba untuk lupa atau selalu mencoba untuk lari. Kalo lagi kecapekan aja. Tapi sayangnya gue lebih sering kecapekan daripada nggak. Sering gue berharap jadi orang yang apatis. Nggak peduli. Nggak punya emosi. Tapi yang gue punya tinggal hidup gue. Cuma ini. Nggak ada lagi. Nyia-nyiain berarti mati. Jadi, ya gue terpaksa bertahan. Dengan segala cara yang gue tau dan gue bisa."

"Hidup itu cuma bisa nyanyiin satu macem lagu aja. Elegi. Tau elegi itu apa? Lagu sedih. Hidup cuma bisa nyanyi lagu itu aja. Dia nggak bisa nyanyi yang lain untuk kami, Tar. Kadang kami punya cukup kekuatan untuk ngedengerin. Kadang nggak. Masalah muncul kalo kami lagi nggak kuat. Nggak ada cara lain kecuali lari. Gue lari sendirian. Ari lari sendirian. Seneng juga sebenernya lari sama-sama. Paling nggak ada tangan yang bisa dipegang. Nggak terasa sendirian. Sayangnya nggak bisa begitu."

"Dan kalo lo harus berangkat perang setiap hari, satu kali dua puluh empat jam, tanpa jeda, lo bukan cuma akan babak belur di satu sisi. Semuanya. Fisik, hati, pikiran, emosi, akal sehat, semangat. Lo akan jadi orang yang mencari-cari fatamorgana dan delusi."

"Tuhan menegur umat-Nya dengan banyak cara. Dengan banyak cara juga Dia mengetuk kekerasan hati mereka dan meminta untuk memaafkan satu sama lain."

Source: Jingga dan Senja. Jingga dalam Elegi.

Friday, July 15, 2011

Hati yang tertinggal, di Sepuluh A.

Sepuluh A, atau yang kami sebut "Aku Benci Kelas A". Terdengar ganjil memang, kami menyebutnya seperti itu. Tapi jujur, itu yang aku rasakan dulu. Dulu sekali, waktu aku masih gampang kemakan omongan orang dan pikiran sendiri. Tapi taukah? Aku, kami cinta XA sekarang.

Dan sebenernya aku gak tau mau bawa tulisan ini ke arah mana, aku cuma butuh tempat buat numpahin semuanya yang ada di pikiranku. Aku kangen kalian, XA. Mungkin beberapa atau bahkan banyak dari kalian bisa bilang "Kan kita masih satu sekolah, masih bisa ketemu setiap istirahat setiap pulang sekolah atau kapan aja." Tapi buat aku ketemu di tempat lain di luar ruangan tempat kita pertama ketemu, tempat kita pertama kenal, rasanya gak sama lagi. Tau gak? Aku kangen waktu aku masuk kelas dan liat papan tulis masih penuh sama tulisan&gambar guru yang ngajar ataupun dari kalian. Aku kangen asal naruh kertas-kertas gak kepake ke mejanya Raja-Raka. Aku kangen suara-suara berisik dari parkiran yang kedengeran dari kelas kita kalo udah jam setengah tujuh. Aku kangen jayus&garingnya becandaan kalian terutama dari Jalil, Elvani, Arif, Daksa, Faiz, Ikhwan, Ardi, Damar dan "Terima kasih, bu guru." mereka. Aku kangen sholat dluha pagi-pagi bareng Tensi, Hestina, Asiah, Nisa. Aku kangen makan sambil ngobrol di ikki ataupun di koridor bareng Mitha, Della, Laili, Rani, Milla, Mega, Arin, Ayus. Dan maaf aku gak tau harus nulis apa buat kalian, Iwan, Jodhi, Rifki, Putut, Ghea, Eva, Alfi, Dara, Ichak, Upik, Tia, Tapi aku juga kangen satu kelas sama kalian. 

Dan aku merindukan setiap objek hidup, mati, maupun yang nggak berwujud sama sekali, yang pernah ada dan terjadi dan tinggal di XA.

Percaya atau enggak, aku udah sama sekali gak nyesel masuk SMA N 5 Yogyakarta. Bahkan aku nyesel dulu pernah kepikiran buat pindah sekolah. Dan jujur, aku sedih. Beberapa hari lalu tau kalo salah satu dari kita mau pindah. Dan yang berarti kata-kata "Kan kita masih satu sekolah, masih bisa ketemu setiap istirahat setiap pulang sekolah atau kapan aja." gak berlaku lagi sekarang. Baik-baik ya, Elvani, di sekolah yang baru.